NET
hadir
Bambu Gendong atau dikenal dengan nama Langggir Badong merupakan alat
musik ciptaan generasi muda yang peduli pada budaya lokal dalam ajang
Sampoerna Kretek Asyiiik Fest 2012 di Di Lapangan Bondol, Semplak, Bogor
Sabtu (17/11/2012),
TRIBUNNEWS.COM
BOGOR – Sebenarnya, antusiasme generasi muda dewasa terhadap budaya
lokal yang dikemas dalam bentuk modern masih sangat besar. Bukan saja
soal musik, tapi juga kuliner, kegiatan tradisional, hingga hiburan
rakyat. Semua dirangkum dalam " Sampoerna Kretek Asyiiik Fest 2012 "
yang turut digelar di enam kota, dengan kekayaan budayanya
masing-masing, yakni Malang, Semarang, Sukabumi, Karawang, Bandung, dan
Bogor.
Di Lapangan Bondol, Semplak, Bogor Sabtu (17/11/2012) dalam ajang
kegiatan Pesta Rakyat Asyiiik Festival . Engrang menjadi salah satu
kegiatan yang dihadirkan di Lapangan
Tak kalah menariknya kegiatan di Bogor Sabtu kemarin ada sesuatu yang
cukup untuk disaksikan, dimana hadir Bambu Gendong atau dikenal dengan
nama Langggir Badong merupakan alat musik ciptaan generasi muda yang
peduli pada budaya lokal.
Lalu apakah Bambu Gendong atau yang biasa disebut dengan Langgir Badong ?
Langgir Badong. Alat musik tradisional dari Bogor ini mampu
menghasilkan melodi dari harmonisasi alunan merdu suara pukulan bambu
yang dikolaborasikan dengan tarian dan lirik lagu yang modern.
Lagu-lagu yang ceria dan penuh semangat dibawakan dengan asyik dan unik oleh Langgir Badong (bambu gendong).
Langgir Badong merupakan sebuah kesenian kreasi yang dibesarkan di
daerah Bogor. Alat musik ini seluruhnya terbuat dari bambu. Seni kreasi
yang diciptakan oleh Ade Suarsa ini menggunakan bambu dalam berbagai
ukuran dan bentuk yang ditabuh sebagai penghasil suara utama.
Misinya, melestarikan budaya rakyat dalam gaya bermusik. Menurut Ade
Suarsa, bermusik tidaklah harus mengikuti apa yang diinginkan oleh
industri.
"Justru bermusik dengan alat musik tradisional akan membentuk
pasarnya sendiri, sekaligus melestarikan budaya lokal dalam bermusik,"
ujar Ade.
Langgir Badong merupakan satu contoh apresiasi generasi muda dewasa terhadap budaya lokal yang dikemas dalam bentuk modern.
Sebenarnya, antusiasme generasi muda dewasa terhadap budaya lokal
yang dikemas dalam bentuk modern masih sangat besar. Bukan saja soal
musik, tapi juga kuliner, kegiatan tradisional hingga hiburan rakyat.
Semua fenomena budaya ini difasilitasi oleh Sampoerna Kretek, yang
juga memiliki kepedulian terhadap kelestarian budaya lokal dalam sebuah
gelaran pesta rakyat bertajuk Sampoerna Kretek Asyiiik Fest yang digelar
di 6 kota, yakni Malang, Semarang, Sukabumi, Karawang, Bandung dan
Bogor. Rangkaian acara tersebut kini telah mencapai garis kota yang
terakhir, yang digelar di Lapangan Bondol, Semplak, Sabtu (17/11/2012).
”Munculnya kebanggaan generasi muda dewasa terhadap budaya lokal yang
dikemas dalam bentuk kontemporer harus diapresiasi. Dan kami
mewujudkannya dalam Sampoerna Kretek Asyiiik Fest, yakni sebuah hiburan
yang disajikan dalam bentuk pesta rakyat dan menghadirkan semua unsur
budaya lokal, mulai dari kesenian/musik, kuliner, hingga kegiatan
interaktif tradisional,” ujar Marketing Manager Sampoerna Kretek, Yasin
Tofani Sadikin.
Di Lapangan Bondol yang biasanya sepi kali ini dengan hadirnya
Asyiiik Fest tiba-tiba menjelma menjadi sebuah arena pesta rakyat.
Ratusan sepeda ontel dengan kostum yang unik juga hadir dalam ajang
kegiatan kali ini . Mereka tak hanya memamerkan koleksi sepeda ,
para pesepeda ontel yang tergabung dalam Onthel Community (Oncom) Bogor
ini juga terlihat asyik bergoyang dan bercengkrama diiringi alunan musik
bambu dari Langgir Badong, sembari sesekali menikmati segarnya es
mangga dan pala aming khas Bogor.
Sementara itu di sudut lapangan lainnya, pengunjung disambut oleh
sejumlah kegiatan interaktif tradisional seperti engrang, dadu, galasin,
dan gasing.
Setelah lelah mencoba semua atraksi yang ada, pengunjung pun akan
dimanjakan dengan kenikmatan kuliner khas Jawa Barat yang telah dipilih
secara khusus oleh Bondan Winarno.